INTELIGENSI

08.27

   Inteligensi adalah salah satu milik kita yang paling berharga, tetapi bahkan orang yang paling cerdas sekalipun tidak sepakat tentang apa inteligensi itu. Berbeda dengan berat dan tinggi badan dan usia, inteligensi tidak bisa diukur secara langsung. Beberapa pakar mendeskripsikan inteligensi sebagai keahlian untuk memecahkan masalah (problem-solving).

Pandangan Awam Tentang Inteligensi
  • Inteligensi adalah istilah yang menggambarkan kecerdasan, kepintaran, ataupun kemampuan untuk memecahkan problem yang dihadapi.
  • Ciri-ciri perilaku inteligen tinggi : kemampuan untuk memahami dan menyelesaikan problem mental dengan cepat, kemampuan mengingat, kreativitas tinggi dan imajinasi yang berkembang.
  • Inteligen rendah : perilaku lamban, tidak cepat mengerti, kurang mampu menyelesaikan problem mental yang sederhana.
Inteligensi Dalam Definisi
  • Inteligensi bagaikan listrik, mudah diukur namun hampir mustahil untuk didefinisikan.
  • Menurut Terman : kemampuan seseorang untuk berpikir secara abstrak.
  • Menurut Thorndike : kemampuan dalam memberikan respon yang baik dari pandangan kebenaran atau fakta.
  • Menurut Wechsler : Inteligensi sebagai totalitas kemampuan seseorang untuk bertindak dengan tujuan tertentu, berpikir secara rasional, serta menghadapi lingkungan dengan efektif.
  • Menurut Flynn : kemampuan berpikir secara abstrak dan kesiapan untuk belajar dari pengalaman.

Perbedaan Pandangan Awam Dengan Ahli
  1. Pandangan Awam
     ➤  Kemampuan Praktis untuk Pemecahan Masalah
           ➜  Nalar yang baik
           ➔  Melihat hubungan diantara berbagai hal
           ➔  Melihat aspek permasalahan secara menyeluruh
           ➔  Pikiran terbuka
     ➤  Kemampuan Verbal
           ➜  Berbicara dengan artikulasi yang baik dan fasih
           ➜  Berbicara lancar 
           ➜  Punya pengetahuan di bidang tertentu
     ➤  Kompetensi Sosial
           ➜  Menerima orang lain seperti adanya
           ➜  Mengakui kesalahan
           ➜  Tertarik pada masalah sosial
           ➜  Tepat waktu bila berjanji 

      2.  Pandangan Ahli

      ➤  Kemampuan Memecahkan Masalah
            ➜  Mampu menunjukkan pengetahuan mengenai masalah yang dihadapi
            ➜  Mengambil keputusan tepat
            ➜  Ingin tahu secara intelektual
            ➜  Menunjukkan keingintahuan
      ➤  Inteligensi Verbal
            ➜  Kosakata baik
            ➜  Membaca dengan penuh pemahaman
            ➜  Ingin tahu secara intelektual
            ➜  Menunjukkan pengetahuan
      ➤  Inteligensi Praktis
            ➜  Tahu situasi
            ➜  Tahu cara mencapai tujuan
            ➜  Sadar terhadap dunia sekeliling
            ➜  Menunjukkan minat terhadap dunia luar

Keberhasilan Dalam Belajar
  • Faktor Internal
          Fisik : panca indera, kondisi fisik psikologis.
          ⇾  Non kognitif : (minat, motivasi, kepribadian)
          ⇾  Kognitif : bakat, inteligensi
  • Faktor Eksternal
       Fisik : kondisi tempat belajar, sarana dan perlengkapan belajar, materi belajar, kondisi lingkungan belajar.
           Sosial : dukungan sosial, pengaruh budaya.

FAKTOR-FAKTOR INTELIGENSI
  • William Stern (Uni Factor Theory)
  • Teori kapasitas umum
  • Inteligensi merupakan kapasitas atau kemampuan umum, cara kerja inteligemsi juga bersifat umum. Kapasitas umum timbul akibat pertumbuhan fisiologis dan akibat belajar.
  • Spearman : Faktor Umum (G faktor), dan Faktor Khusus (S faktor).
          ⇾  Faktor umum: yang menentukan apakah seseorang itu secara umum bodoh atau pandai.
           Faktor khusus: yang menentukan kepandaian seseorang dalam bidang tertentu.

Multi Factors Theory
  • Oleh E.L. Thorndike
  • Inteligensi terdiri dari bentuk hubungan-hubungan neural antara stimulus dan respon. Hubungan neural khusus inilah yang mengarahkan tingkah laku individu.
Thomson
   Inteligensi mengamdung banyak sekali faktor yang masing-masing bebas dan berdiri sendiri, tetapi faktor yang berfungsi pada suatu saat tertentu hanyalah sebagian kecil saja dari keseluruhan faktor yang ada.

TES INTELIGENSI
  1. Tes Individual
  • Tes Binet. Pada tahun 1904 Alfred Binet diminta pemerintah Perancis menyusun metode untuk identifikasi anak yang tidak mampu belajar di sekolah (bersama Theophile Simon). Anak yang kurang mampu belajar di sekolah umum akan dialihkan ke sekolah khusus. Dan pada tahun 1905 berhasil disusun skala 1905 terdiri dari 30 pertanyaan, mulai dari kemampuan untuk menentuh telinga hingga kemampuan untuk menggambar desain berdasarkan ingatan dan mendefinisikan konsep abstrak. Binet mengembangkan konsep Mental age (MA) atau usia mental, level perkembangan mental individu yang berkaitan dengan perkembangan lain. Pada tahun 1912, William Stern menciptakan konsep Intelligence Quotient (IQ) = IQ = MA/CA x 100. Jika usia mental sama dengan usia kronologis, IQ = 100. Usia mental dapat berbeda dengan usia kronologis, bila usia mental di atas usia kronologis maka IQ > 100, dan bila usia mental di bawah usia kronologis maka IQ < 100. Tes Binet mengalami revisi berkali-kali yang disebut Stanford-Binet. Tes Binet untuk usia 2 tahun hingga dewasa.
  • Skala Wechsler.  Memperkenalkan IQ verbal dan IQ Performance. WPPSI-R: Wechsler Preschool untuk usia 4-6.5 tahun. WISC-R: Wechsler Intelligence Scale for Children-Revised untuk usia 6-16 tahun, dan WAIS-R: Wechsler Adult Intelligence Scale-Revised.

     2. Tes Kelompok. Tes inteligensi kelompok mencakup Lorge-Thorndike Intelligence Tests, Kuhlman-Anderson Intelligence Tests, dan Otis-Lennon School Mental Abilities Tests. Tes kelompok lebih nyaman dan ekonomis ketimbng tes individual, namun juga ada kekurangannya. Saat tes dilakukan pada satu kelompok besar, peneliti tidak dapat menyusun laporan individual, menentukan tingkat kecemasan murid, dan sebagaainya. Tes inteligensi kelompok harus dilengkapi dengan informasi lain tentang kemampuan murid. Banyak murid yang mengikuti tes dalam kelompok besar di sekolah, tapi keputudan untuk menempatkan murid dalam kelas khusus anak penderita retardasai mental, kelas pendidikan khusus, atau kelas anak berbakat, sebaiknya tidak didasakan pada tes kelompok saja. 


PERBEDAAN
  1. Tes Individual
  • Kurang ekonomis
  • Pemahaman murid akan lebih baik
  • Dapat menyusun laporan individual
  • Dapat mengukur tingkat kecemasan murid
      2. Tes Kelompok
  • Lebih nyaman bagi anak-anak yang ekonomis
  • Pemahaman murid mungkin terbatas
  • Tidak dapat disusun laporan individual
  • Tidak dapat mengukur tingkat kecemasan murid

Menginterpretasi Skor Tes IQ
  • Jauhi pandangan stereotip dan perkiraan negatif tentang murid
  • Jangan gunakan tes IQ sebagai ukuran utama untuk kompetensi
  • Berhati-hatilah dalam menginterpretasikan makna dari seluruh nilai IQ

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts