PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

13.19

    Ada dua jenis pendidikan anak berkebutuhan khusus, yaitu: anak yang menderita ketidakmampuan dan anak yang berbakat.


ANAK YANG MENDERITA KETIDAKMAMPUAN
    Kita dapat mengelompokkan ketidakmampuan dan gangguan (disorder) sebagai berikut:
  1. Gangguan Indera
  • Gangguan penglihatan 
           Anak yang buta secara edukasional" (Educationally blind) tidak bisa menggunakan pebglihatan mereka untuk belajar dan harus menggunakan pendengaran dan sentuhan untuk belajar.
  • Gangguan Pendengaran
            Pendekatan pendidikan untuk membantu anak yang punya masalah pendengaran terdiri dari dua kategori: pendekatan oral dan pendekatan manual. Pendekatan oral antara lain menggunakan metode membaca gerak bibir, speech reading (menggunakan alat visual untuk mengajar membaca), dan sejenisnya. Pendekatan manual adalah dengan bahasa isyarat dan mengeja jari (finger spelling).

      2. Gangguan Fisik
  • Gangguan Ortopedik biasanya berupa keterbatasan gerak atau kurang mampu mengontrol gerak karena ada masalah di otot, tulang, atau sendi.
  • Gangguan Palsy adalah gangguan yang berupa ;emahnya koordinasi otot, tubuh sangat lemah dan goyah (shaking), atau bicaranya tidak jelas.
  • Gangguan Kejang-Kejang, biasa yang dijumpai adalah epilepsi yang merupakan gangguan saraf yang biasanya ditandai dengan serangan terhadap sensorimotor atau kejang-kejang.
Attention Deficit Hyperactivity Disorders, ciri-cirinya adalah:
  1. kurang perhatian (inattentive) sulit berkonsentrasi pada satu hal dan mungkin cepat bosan mengerjakan tugas.
  2. hiperaktif, menunjukkan level aktivitas fisik yang tinggi, hampir selalu bergerak.
  3. dan impulsif yang sulit mengendalikan reaksinya dan gampang bertindak tanpa pikir panjang.

ISU PENDIDIKAN YANG BERKAITAN DENGAN ANAK YANG MENDERITA KETIDAKMAMPUAN

Individual with Disabilities Education Act (IDEA) merupakan pelayanan bagi semua anak penderita ketidakmampuan. IDEA mensyaratkan agar murid yang menderita ketidakmampuan atau gangguan diberi rancangan pendidikan yang disesuaikan dengan diri si anak (Individualized education plan atau IEP). 
Least restrictive environment (LRE)  merupakan sebuah setting yang semirip mungkin dengan setting tempat mendidik anak yang tidak menderita ketidakmampuan.
  • Kesuksesan akademik dan sosial anak. Hasil ini dipengaruhi oleh kualitas pengajaran yang diberikan kepada anak (seperti kelas regular, ruang sumber daya, aau kelas pendidikan khusus).
  • Anak dengan gangguan emosional berat. Anak dengan gangguan ini berhasil jika mereka berpartisipasi dalam pendidikan vokasional dan diintegrasikan ke dalam sekolah melalui aktivitas seperti olahraga.
  • Anak dengan gangguanpendengaran. aAnak dengan gangguan ini akan mendapatkan keuntungan akademik, namn dengan rasa penghargaan diri yang rendah jika mereka ditempatkan di kelas reguler.

ANAK-ANAK YANG BERBAKAT
       Anak berbakat (gifted) adalah anak dengan kecerdasan di atas rata-rata (biasanya didefinisikan memiliki IQ 130 atau lebih) dan atau punya bakat unggul di beberapa bidang seperti seni, musik, atau matematika. 

Karakteristik
  1. Dewasa lebih dini (precocity)
  2. Belajar menuruti kemauan mereka sendiri
  3. Semangat untuk menguasai
  4. Unggul dalam memproses informasi

Studi Terman Klasik
      Orang-orang berbakat dalam Studi Terman telah matang secara intelektual sebelum waktunya, tetapi mereka tidak mengalami gangguan emosional atau penyesuaian diri. Banyak anak dalam studi Terman bukan hanya mempunyai IQ tinggi, tetapi juga berasal dari keluarga kelas menengah ke atas yang orantuanya memantau dan membimbing prestasi mereka. Anak berbakat yang yang tidak merasa tertantang dapat menimbulkan problem disekolah.

Mendidik Anak Berbakat
      Anak berbakat yang tidak merasa tertantang dapat mengganggu, tidak naik kelas, dan kehilangan semangat untuk berprestasi. Beberapa program untuk anak berbakat adalah (Hertzog, 1998):
  1. Kelas khusus (program pullout)
  2. Akselerasi dan pengayaan di kelas reguler
  3. Program mentor dan pelatihan
  4. Kerja, atau pelayanan masyarakat
Winner percaya bahwa jika masih ada anak yang merasa tidak tertantang, dia merekomendasikan agar anak itu diizinkan untuk lompat kelas atau masuk ke kelas khusus. Misalnya, beberapa murid sekolah menengah yang cerdas di perbolehkan masuk ke kelas akademi yang sesuai dengan bidang kemampuannya.

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts